Saturday, December 17, 2016
Situs purbakala Sangiran terletak di tepi Sungai Kali Cemoro
Di dalam museum bisa kita nikmati sarana audio visual yang memberikan berbagai penjelasan tentang berbagai proses, misalnya proses ditemukannya situs purbakala Sangiran, proses evolusi manusia, proses alam raya dan gugusan gunung-gunung berapi yang tentunya semua berhubungan dengan proses dari adanya kejayaan manusi purba
Situs purbakala Sangiran terletak di tepi Sungai Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo. Pada waktu ditemukan oleh G.H.R (Gustav Heinrich Ralph) von Koenigswald, Sangiran adalah daerah perbukitan yang tandus.
Pada tahun 1934, G.H.R. von Koenigswald menemukan sejumlah alat serpih dari bebatuan jaspis dan kalsedon di Sangiran yang berjumlah ribuan hingga dia menyebutnya sebagai “Sangiran Flakes Industry”.
Kemudian menyusul penemuan penting lainnya yitu berupa rahang bawah atau di sebut mandibula dari fosil Meganthropus Paleojavanicus dan fosil Pithecanthropus Erectus atau “manusia jawa”.
Penemuan-penemuan tersebut menarik minat para peneliti lain guna menyusuri jejak-jejak kehidupanh purbakala di bukit Sangiran.
Peneliti dari Indonesia, yaitu T. Jacob dan S. Sartono memulai ekskavasi pada tahu 1960-an kemudian diikuti oleh Pusat Penelitian Arkelologi Nasional (Puslit Arkenas) dan Balai Arkelogi Yogyakarta.
Telah diungkap dari situs Sangiran sekitar 65% fosil manusia di Indonesia dan angka tersebut adalah sekitar 50% dari populasi takson homo erectus di seluruh dunia. Ini menjadikan Sangiran sebagai situs terlengkap di dunia.
Di dalam museum bisa kita nikmati sarana audio visual
Di dalam museum bisa kita nikmati sarana audio visual yang memberikan berbagai penjelasan tentang berbagai proses, misalnya proses ditemukannya situs purbakala Sangiran, proses evolusi manusia, proses alam raya dan gugusan gunung-gunung berapi yang tentunya semua berhubungan dengan proses dari adanya kejayaan manusi purba.
Tentunya hal ini menjadi pertimbangan bagi wisatawan yang berkunjung. Sangiran menyajikan keaslian alam hal ini bisa dilihat dari keadaan sekitar museum, pemandangan hutan-hutan yang ada disekitar area wisata dan keaslian kehidupan masyarakat di sekitarnya juga. Yang semua bisa dinikmati dari menara pandang yang di sediakan oleh museum dan dari sepanjang lorong-lorong jalan menuju ke museum.
Jika kurang jelas menikmati pemandangan alam sekitar bisa menggunakan fasilitas lain dengan menyewa teleskop yang tersedia.
Di dalam museum bisa kita nikmati sarana audio visual yang memberikan berbagai penjelasan tentang berbagai proses, misalnya proses ditemukannya situs purbakala Sangiran, proses evolusi manusia, proses alam raya dan gugusan gunung-gunung berapi yang tentunya semua berhubungan dengan proses dari adanya kejayaan manusi purba.
Tersedia juga fasilitas dasar tempat wisata seperti tempat bermain anak-anak, tempat nongkrong bagi remaja, taman-taman bunga yang diatur sangat cantik termasuk ketersediaan sarana-sarana umum seperti toilet dan lain-lain yang tetap terjaga.
Jalan-jalan wisata liburan ke Museum Purbakala Sangiran Sragen Jawa Tengah
Diaroma kehidupan Manusia Purba
Bagi anda yang perlu menginap, di sediakan pula tempat menginap yang tentunyua tidak gratis. Fasilitas penginapan terutama disediakan untuk para peneliti di situs tersebut yang datang dari berbagai Negara di dunia yang sedang melakukan penelitian maupun mempelajarinya.
Selain penginapan juga tersedia pendopo, tempat representasi, tempat santai keluarga dan tentu tidak kalah penting adalah tempat penjualan souvenir dan cenderamata khas dari Sangiran. Spesial memang anda bisa mendapatkan replica dari Pithecanthropus erectus disini sebagai pajangan di rumah anda.
Jalan-jalan wisata liburan ke Museum Purbakala Sangiran Sragen Jawa Tengah
Jalan-jalan wisata liburan ke Museum Purbakala Sangiran Sragen Jawa Tengah
Di dalam museum bisa kita nikmati sarana audio visual yang memberikan berbagai penjelasan tentang berbagai proses, misalnya proses ditemukannya situs purbakala Sangiran, proses evolusi manusia, proses alam raya dan gugusan gunung-gunung berapi yang tentunya semua berhubungan dengan proses dari adanya kejayaan manusi purba.
Akses jalan ke Museum Sangiran
Sangiran, tak asing lagi kita dengar di telinga kita. Sebuah situs purbakala yang berada di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Sragen.
Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang jalan-jalan wisata saya ke Situs Purbakala Sangiran tersebut yang saya tempuh melalui perjalanan dari Kota Sragen.
Pembangunan infrastruktur sebagai pendukung obyek wisata Situs Sangiran dari arah Kota Sragen memang sedikit mengecewakan, terutama jalan sepanjang perjalanan ke obyek wisata tersebut kurang mendapatkan perhatian.
Hal ini mungkin wajar karena tentunya banyak wisatawan domestik maupun internasional yang berkunjung ke situs Sangiran melalui jalur dari Kota Surakarta.
Akses dari Kota Surakarta atau Solo ditempuh dengan jarak sekitar 17 KM melalui jalur menuju Kecamatan Kalijambe, sementara jika ditempuh dari Semarang bisa lebih cepat melalui Karanggede, Gemolong, Kalijambe lalu Sangiran selain alternative lain melalui Purwodadi, Gemolong , Kalijambe dan Sangiran dengan jarak kurang lebih 100 KM.
Namun tetap menjadi satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Sragen dalam penyediaan akses wisata yang mereka miliki di wilayahnya.
Museum Sangiran adalah situs cagar budaya sebagi tempat terhimpunnya berbagai macam penemuan barang-barang arkelogi dari jaman purbakala yang sudah di akui oleh dunia dari beberapa situs penemuan di sekitar Sangiran.
Museum Sangiran mencakup dua wilayah Kabupaten penemuan yaitu Kabupaten Sragen yaitu Kecamatan Plupuh, Kalijambe dan Gemolong dan satu kecamatan Gondangrejo yang masuk wilayah administrative Kabupaten Karanganyar.
Tiket masuk ke Museum Sangiran relative murah, per –tanggal 4 April 2015 setiap pengunjung dikenai tarif masuk sebesar Rp 5.000,00 (belum termasuk biaya parkir sebesar Rp 2.000,00 per-motor). Dan untuk wisatawan mancanegara dikenakan tariff masuk sebesar Rp 11.500,00 untuk setiap pengunjung. Sesuai dengan PERDA No.2 Tahun 2011 Kabupaten Sragen.